Harga Bekas Cbr 150 R 2010
LINK ::: https://cinurl.com/2ts3qv
Otosia.com Pandemi COVID-19 tidak terlalu memberikan pengaruh besar terhadap pasar sepeda motor bekas. Bahkan permintaan motor sport 150cc seken tidak pernah surut meski model barunya belum lama keluar.
Dari deretan motor sport 150cc bekas, Aris menyebut bahwa Yamaha R15 seken adalah yang paling laris. Dibandingkan Honda CBR150R atau Suzuki GSX-R150, persentase penjualan R15 mencapai 90% di gerainya.
Aris Motorsport sendiri menjual motor 150cc dari berbagai merek dengan harga bervariasi. Untuk Yamaha R15 tahun 2017 - 2019 dijual dalam tentang harga Rp 20 juta sampai Rp 25 juta, tergantung kondisi motor.
Bagaimana dengan CBR150R seken Sama seperti motor sport Yamaha 150cc, CBR150R bekas juga dipasarkan di kisaran Rp 20 jutaan di rentang tahun yang sama dengan R15. Hanya saja CBR150R tidak banyak dilirik konsumen.
Dalam memasarkan motor sport bekas Aris mengaku sangat selektif mencari unit. Motor dalam kondisi yang sudah \"busuk\" tidak mau dijual. Karena kepercayaan konsumen adalah kunci utama bagi pedagang motor bekas untuk tetap bertahan.
Liputan6.com, Jakarta Harga CBR 150 bekas yang cukup terjangkau, sangat menarik untuk dimasukkan ke dalam daftar calon motor yang akan dibeli. Sebab, dengan harga CBR 150 bekas yang terjangkau tersebut, Anda sudah bisa membawa pulang motor dengan performa yang sangat baik. Tidak sampai dari segi performa saja, namun dari segi perawatan, Honda CBR 150 bekas masih terbilang mudah dan murah.
Honda seakan tidak puas untuk memanjakan konsumen bagi kendaraan-kendaraan keluaran barunya saja, namun Honda juga ingin memberi pengalaman terbaik bagi para konsumen kendaraan bekasnya. Hal ini terlihat dari kualitas bahan dan produksi yang tidak main-main, bahkan banyak sekali dari produk keluaran Honda yang mampu bertahan hingga umur lebih dari puluhan tahun.
Sedangkan dari Honda CBR 150 sendiri, meski sejak beberapa tahun lalu telah diproduksi pabrik Indonesia, namun kualitas dan performa yang dihasilkan masih tetap terjaga. Memang, Honda selalu mengutamakan kontrol kualitas pada setiap produk yang dikeluarkan. Jadi tidak heran bukan jika harga CBR 150 bekas meski sudah berusia lebih dari 3 tahun masih cukup stabil dan banyak peminatnya.
Mungkin Anda cukup penasaran, bagaimana gambaran harga CBR 150 bekas di pasaran otomotif roda dua di Indonesia. Nah, di bawah ini Liputan6.com sudah merangkum informasi mengenai harga CBR 150 bekas tersebut, yang akan membuat Anda semakin yakin untuk memilih Honda CBR 150 menjadi tunggangan sehari-hari Anda, Senin (22/6/2020).
Memang, dimana-mana harga motor bekas memang lebih murah dari baru, maksudnya untuk CB150R ini penurunannya lumayan banyak. Sebenarnya, alasan mengapa motor sport jagoan Honda ini harganya jatuh karena masyarakat Indonesia lebih menyukai sepeda motor matik yang dianggap praktis.
Melihat harga pasaran bekasnya, CB150R generasi pertamalah yang paling jatuh. Kalian yang ingin tampil macho dan suka touring memakai motor sport tapi duit terbatas, maka CB150R bekas bisa jadi pilihan menarik. Dengan uang 10 juta rupiah, kita bisa bawa pulang CB150R bekas yang kondisinya masih layak pakai.
Bila dihitung-hitung, harga bekas motor ini bahkan sama seperti harga bekas skutik 100-125 cc dengan tahun yang sama. Bila masih single dan doyan keluyuran sendiri, maka motor sport cocok buat menemani berpetualang. Tapi kalian juga perlu tahu fakta bila harga part asli Honda cukup mahal dan kadang tidak selalu ready stock di bengkel resmi atau toko sparepart sekalipun.
Beberapa waktu lalu, PT Astra Honda Motor menaikkan seluruh harga CB150R Streetfire sekitar Rp 100.000. Kenaikan harga ini biasanya dampak dari penyesuaian biaya baik untuk produksi atau distribusi. Berikut ini daftar harga baru Honda CB150R:
Itu tadi untuk harga bila beli cash, lantas bila beli kredit maka harganya menyesuaikan dari besaran DP, cicilan, dan lamanya tenor cicilan. Besaran DP untuk CB150R baru berkisar antara Rp 4 juta sampai Rp 7 juta. Sedangkan cicilan per bulan sudah di atas Rp 1 jutaan.
Kalian yang ingin kelihatan macho, doyan touring, tapi dana cekak mungkin bisa membeli CB150R bekas untuk tunggangan harian. Sebab, Harga bekas CB150R generasi pertama sekarang banyak yang di bawah Rp 10 jutaan. Motor dari jenis sport naked ini dijual dengan harga berkisar antara Rp 6,5 juta untuk keluaran 2013 sampai dengan Rp 23 juta untuk keluaran 2019.
Untuk yang tahun muda juga relatif terjangkau, karena CB150R Streetfire 2019 harga pasarannya di wilayah Jakarta sekarang mulai dari Rp 16,9 jutaan. Untuk harga bekas termahalnya dijual Rp 18 juta. Padahal, harga CB150R baru di tahun lalu mulai dari Rp27,481 juta on the road Jakarta. Penurunan harganya lumayan drastis, mencapai lebih dari Rp 10 jutaan.
Artinya dalam pemakaian kurang lebih selama setahun, harga motor ter-depresiasi sebesar 37 persen. Belum lagi kalau ternyata kita beli kredit dengan tenor setahun, maka nilai depresiasinya jauh lebih besar karena adanya bunga kredit. Itu masih belum seberapa murah, sebab bila melihat CB150R bekas keluaran pertama maka harganya jatuh parah.
Di marketplace banyak dijual Honda CB150R bekas seharga Rp 7,5 juta dalam kondisi siap pakai, artinya pajak tidak menunggak bertahun-tahun. Memang, ada beberapa iklan yang menjualnya seharga Rp 6,5 juta tapi unit yang dijual pajaknya mati lama dan kita harus keluar biaya lagi untuk menghidupkannya.
Soal performa, CB150R sudah cukup menjanjikan bila digunakan untuk harian. Tapi, motor ini juga punya beberapa kelemahan yang membuat harga jualnya semakin jatuh. Motor ini terkenal dengan rangka teralis yang rentan patah serta suara klotok-klotok dari rantai keteng yang kendor.
Kerusakan di bagian mesin ini jelas butuh biaya cukup besar untuk perbaikan dan penggantian sparepart. Bagian yang terkena imbas dari oli tekor yaitu pada bagian piston dan boring tergores karena aus, kepala silinder, stang piston, balancer, tensioner, dan TPS (Throttle Position Sensor). Nah, sudah tahu kan mengapa Honda CB150R bekas harganya bisa semurah itu Kalian siap memeliharanya
Untuk CBR 150 R generasi kedua diluncurkan pada tahun 2010 yang mesinnya sudah dibekali dengan sistem ijeksi atau yang biasa disebut fuel injection PGM-FI. Pada generasi ketiga, CBR 150 dibuat langsung di Indonesia oleh AHM pada tahun 2014. Sampai aat ini sudah ada 5 generasi yang mengaspal di Tanah Air.
Balik nama biasa dilakukan jika kamu membeli motor dalam kondisi bekas, nama pemilik sebelumnya akan digantikan oleh pemilik baru. Hal ini guna memverifikasi siapa pemilik sah Honda CBR tersebut di mata hukum. Selain itu, balik nama motor juga akan mempermudah kamu dalam pengurusan pajak.
TEMPO.CO, Yogyakarta - Peminat motor bekas belum meredup. Bahkan saat ini pihak leasing atau lembaga pembiayaan pun berlomba-lomba menggandeng berbagai dealer motor bekas untuk bekerjasama menggarap pasar konsumen pemburu motor bekas.
Namun seringkali motor bekas yang terlanjur dibeli konsumen tak sesuai harapan. Banyak kasus belum lama motor bekas yang baru dibeli dipakai, sudah minta mondok atau dirawat di bengkel karena muncul persoalan. Biaya pun akhirnya membengkak dan merugikan konsumen.
Untuk mengantisipasi kekecewaan membeli motor bekas di belakang, ada baiknya konsumen memiliki sudut pandang membeli motor seperti halnya pedagang motor bekas kulakan. Demi meminimalisir biaya yang membengkak di kemudian hari setelah motor itu dibeli.
Pemilik showroom motor bekas Semangat Motor Yogyakarta yang sudah beroperasi lebih dari 18 tahun di Kota Gudeg, Doni Erwanto alias Sentot menuturkan, ada beberapa poin penting ketika membeli motor bekas agar tak menyesal belakangan.
Motor bekas yang mesinnya masih sehat bisa dilihat dari suaranya yang masih normal. Saat motor dihidupkan tak perlu dipaksa dengan menarik handel gas dengan kuat. Tapi cukup dengan ditutup bagian lubang knalpotnya dengan tangan lalu didengarkan suara mesinnya apakah suaranya cukup senyap atau berisik. Jika suara mesin itu berisik tak wajar saat lubang knalpot ditutup, menjadi indikasi kuat mesin tak waras dan butuh perbaikan.
Doni menyarankan saat membeli motor bekas tak perlu terlalu mempertimbangkan berapa kilometer motor itu sudah pernah berjalan. Sebab saat ini tak hanya speedometer manual yang bisa disetel ulang, melainkan speedometer digital pun juga sudah bertebaran jasa untuk setel ulangnya.
Satu hal paling sulit membedakan motor bekas orisinil dan bukan terletak pada bagian las-lasan. Bawaan pabrik, bagian las-lasan seperti bawah tangki atau as atau rangka garpu tampak hanya pengelasannya tipis dan rapi. Beda jika dilas ulang akan tampak lebih tebal permukaannya dan menjadi penanda pernah ada masalah seperti patah atau rusak tertabrak.
Doni pun menuturkan, saat ini banyak sekali motor yang sudah bawaan menggunakan pelek racing. Namun pelek racing bawaan pabrik ini seringkali diakali dengan pelek murah yang haragnya selisih jauh. Misalnya di area DIY Jawa Tengah, popular dengan istilah pelek Klaten, yakni pelek racing dengan harga separo dari pelek racing asli dengan kualitas bahan lebih rendah karena bukan pabrikan. 1e1e36bf2d